Patahan Sumatera
antara Potensi Bencana dan Potensi Sumber Daya Alam
Oleh Azmi
Taufiqurrahman
Penulis merupakan Mahasiswa aktif Teknik Geofisika,
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala.
Berbicara
tentang Indonesia yang dijuluki zamrud khatulistiwa, dengan budaya, adat,
keramah-tamahan penduduknya, pesona alam yang sangat melimpah baik dari sisi
pesona yang ada di daratan maupun lautnya, kekayaan sumber daya alam yang
sangat banyak, bahkan hingga potensi bencana yang beraneka ragam yang
terbentang dari Sabang hingga Merauke. Pulau Sumatera merupakan salah satu
pulau yang menyimpan keanekaragaman tersebut.
Potensi Gempa Bumi Pada Patahan Sumatera
Berbicara mengenai pulau Sumatera tentu
tidak dapat lepas dari namanya Patahan Sumatera. Patahan yang terbentuk
sepanjang Aceh (utara) hingga Lampung (selatan) menyimpan berbagai potensi baik
potensi bencana maupun potensi sumber daya alamnya. Patahan Sumatera merupakan
salah satu patahan aktif yang berada di Indonesia. Patahan ini termasuk patahan
terpanjang di dunia setelah patahan San Andreas. Patahan sendiri merupakan
hasil dari pergerakan kulit bumi yang melewati batas elastisitasnya yang
disebabkan adanya tekanan vertikal dan horizontal.
Potensi bencana yang ada pada area patahan
Sumatera sangat besar khususnya potensi gempa bumi. Aceh merupakan salah satu
provinsi di pulau Sumatera yang dilalui oleh patahan ini, patahan Sumatera yang
melalui aceh terbagi atas 3 segmen utama yaitu segmen aceh yang mengarah ke pulau aceh, segmen
seulimuem yang mengarah ke sabang, dan segmen tripa yang berada di aceh
tenggara dan aceh tengah. Patahan-patahan pada 3 segmen ini sangat aktif , hal
ini dapat kita lihat secara langsung dengan potensi gempa baik gempa berskala
besar maupun gempa berskala kecil yang selalu membayangi masyarakat Aceh. Fakta
dan kenyataan inilah yang sangat mencemaskan dan merisaukan para ahli maupun
pemerintah daerah Aceh.
Jika kita melihat kebelakang sebut saja
gempa yang terjadi pada Kabupaten Pidie pada tahun 2013 yang memiliki 2 getaran
gempa dengan kekuatan 6.0 skala ritcher
dan 5.1 skala ritcher, dimana gempa ini terjadi tepat pada segmen Aceh dengan
mekanisme gempa strike-slip atau patahan geser. Pada tahun yang sama tepatnya
pada bulan Juli, Aceh kembali dikejutkan gempa takengon yang terjadi pada patahan
Sumatera segmen tripa yang memakan kerugian harta benda serta mengakibatkan
munculnya korban luka-luka dan korban meninggal. Serta gempa yang baru saja
menghantam aceh dimana gempa ini terjadi pada daerah yang dianggap sebagai
daerah aseismic atau daerah
yang tidak memungkinkan terjadinya gempa bumi.
Kenapa disebut demikian, karena pada daerah ini tidak diprediksi akan
terjadinya gempa karena tidak diketahui terdapatnya patahan-patahan lokal yang
mungkin disebabkan oleh patahan Sumatera atau dapat kita sebut merupakan area blind fault.
Seperti yang kita ketahui banyak sekali
masyarakat yang lebih memilih tinggal di area rawan gempa atau daerah yang
berdekatan dengan patahan, hal ini tidak dapat dipungkiri karena pada daerah patahan
sumber air lebih mudah didapatkan, sungai biasanya menggambarkan adanya suatu
patahan/patahan. Hidup disekitar lokasi patahan masyarakat lebih mudah mendapatkan
sumber air bersih dan tanah pada daerah patahan lebih subur daripada tanah
didaerah non patahan.
Potensi Geothermal Pada Patahan Sumatera
Kehadiran patahan Sumatera di Aceh
memunculkan berbagai potensi sumber daya alam yang ada di Aceh, geothermal,
minyak dan gas adalah salah satunya. Lokasi gunung berapi yang ada di Indonesia
pada umumnya terbentuk pada jalur patahan, begitu juga gunung api yang ada di
Aceh yang terbentuk disepanjang patahan Sumatera. Potensi dari gunung api
antara lain panas bumi / geothermal, geothermal di Aceh merupakan salah satu
potensi geothermal terbesar di Indonesia. Hal ini sesuai fakta, menurut Badan
Koordinasi Penanaman Modal, Aceh memiliki 17 sumber geothermal. Energytoday.com
merilis potensi geothermal yang ada di Aceh, sebut saja gunung Jaboi yang
memiliki potensi 74.14MW, gunung Geureundong dengan potensi mencapai 120MW,
potensi terbesar terdapat di gunung Seulawah Agam dengan perkiraan mencapai
185MW, dan gunung api lain yang berada di Aceh. Jika pemerintah Aceh mengelolah
dengan serius potensi geothermal yang ada di Aceh, mungkin saja Aceh tidak akan
kekurangan energi pembangkit listrik bahkan mungkin saja Aceh kelebihan energi
pembangkit listrik, sehingga energi listrik yang berlebihan tersebut dapat
dialirkan ke daerah sekitar Aceh yang mengalami kekurangan pasokan energi
pembangkit listrik.
Potensi Minyak dan Gas Pada Patahan Sumatera
Bukan hanya dalam bidang geothermal,
dengan adanya patahan Sumatera yang termasuk patahan aktif, Aceh memiliki
potensi akan minyak dan gas yang sangat besar. Terutama pada daerah laut bagian
utara Aceh yang memiliki potensi kandungan migas yang besar. Aceh pernah
berjaya dengan adanya lapangan gas Arun yang sempat menjadi lapangan gas
terbesar ketiga di Indonesia. Saat ini, berbagai perusahaan minyak dan gas
dunia masuk ke Aceh untuk melakukan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi sebut
saja Medco yang berada di lapangan Blok A Aceh Timur serta Pertamina yang
berada di lapangan Rantau Aceh Tamiang. Dengan dibentuknya Badan Pengolahan
Migas Aceh (BPMA) yang berfungsi sebagai badan pengawas eksplorasi dan
eksploitasi di Aceh yang memiliki fungsi sama dengan SKK Migas, diharapkan
untuk kedepannya mampu membawa Aceh
menjadi salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia.
Apakah dengan potensi bencana dan sumber
daya alam Aceh yang begitu melimpah dapat memakmurkan rakyat Aceh untuk
kedepannya, atau dengan potensi bencana dan sumber daya alam yang ada di Aceh
akan membuat masyarakat Aceh semakin sengsara?
Note : Postingan ini pernah saya post di kaskus pada tanggal 04 Januari 2018 dengan link sebagai berikut : https://m.kaskus.co.id/thread/5a4dac5f582b2ef2368b4567/patahan-sumatera-antara-potensi-bencana-dan-potensi-sumber-daya-alam
0 komentar:
Posting Komentar