Rabu, 25 Mei 2016

Rekahan Reservoar Alami


Rekahan Reservoir Alami
            Rekahan adalah perpindahan diskontuinitas dalam batuan, yang muncul sebagai patahan lokal dalam urutan alami dari sifat batuan. Biasanya formasi geologi terletak pada bagian atas kerak bumi hingga batas tertentu. Rekahan merupakan perubahan mekanik yang terjadi pada batuan yang disebabkan oleh tekanan geologi yang terjadi secara alami seperti gerakan tektonik, perubahan tekanan lithostatic, tegangan termal, tekanan fluida tinggi, pengeboran aktivitas, dan bahkan perpindahan cairan, karena cairan yang terdapat pada batuan penudung berfungsi untuk menahan air berpindah.
            Rekahan geologi alami dibedakan menjadi 3 jenis rekahan utama berdasarkan porositasnya.
1.      Pengkristalan Intergranular, seperti yang ada dilapangan snyder Texas, Elk Basin diWyoming dan lapangan UMM Farud di Libya.
2. Rekahan Batuan seperti yang ada dilapangan spraberry Texas, lapangan kirkuq di Irak, lapangan Dukhan di Qatar, dan lapangan Masjidi Sulaiman serta Haft Gel di Iran.
3. Solusi vugular, seperti yang ada pada lapangan Pegasus Ellenburger dan lapangan Canyon Reef di Texas.
Asal Permeabilitas Pada Batuan Karbonat
               Rekahan alami adalah diskontinuitas planar pada batuan reservoir yang terjadi akibat deformasi atau diagenesis fisik . Diagenesis - kimia dan fisik akan mengalami perubahan setelah terdeposisi  kuat yang memodifikasi sifat reservoir  pada saat terdeposisi . Permeabilitas yang tinggi , retakan , patahan, dan gua-gua dibatuan karbonat adalah hasil dari perubahan kimia, yang berlangsung sebagai akibat dari non – reservoir atau reservoir. Penyebab yang signifikan dalam distribusi porositas dan permeabilitas dalam resevoir, mendefinisikan kualitas reservoir .
 
 
 
Pengklasifikasikan Rekahan Alami Secara Geologi
               Pola rekahan alami sering diartikan atas dasar pola rekahan yang berasal dari laboratorium yang dilakukan sesuai dengan model bidang tegasan purba dan distribusi regangan di dalam reservoir ketika terjadi rekahan.
               Klasifikasi yang diusulkan berdasarkan kondisi tegangan dan regangan di laboratorium dengan sampel dan patahan yang diamati pada singkapan bawah permukaan, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Rekahan Geser terjadi karena perpindahan sejajar dengan rekahan bidang. Rekahan geser terbentuk karena tekanan ditiga arah utama yang semuanya menekan.
b. Rekahan lanjutan atau tambahan merupakan perpindahan tegak lurus ke arah tegangan maksimum. Biasanya juga terjadi ketika tekanan dalam tiga arah utama dan berhubungan dengan rekahan geser.
c. Rekahan akibat adanya tekanan terjadi karena perpindahan secara tegak lurus dari rekahan bidang.
           
Klasifikasi berdasarkan kondisi purba, klasifikasi rekahan secara alami didasarkan pada asumsi dimana rekahan alami menggambarkan kondisi tegasan purba ketika terjadinya patahan.
a. Rekahan Tektonik, Rekahan ini terjadi akibat adanya tektonik lokal.
b. Rekahan Regional, Rekahan ini terjadi akibat adanya perubahan orientasi yang  lebih panjang pada patahan.
c. Rekahan Kontraksi, Rekahan ini biasanya berhubungan dengan pengurangan volume bulk pada batuan, dan disebabkan oleh perubahan fasa mineral pada batuan.
Teknik Mengklasifikasikan Rekahan Reservoir Alami
            Rekahan mungkin memiliki dampak positif ataupun negatif terhadap aliran fluida, tergantung pada apakah lapisan itu terbuka atau tertutup akibat proses mineralisasi.
            Nelson mengidentifikasi ada 4 jenis tipe rekahan reservoir alami berdasarkan sejauh mana patahan  mengubah porositas dan permeabilitas dari matriks reservoir.
Tipe 1
Pada tipe 1 Reservoir, Rekahan menyediakan semua reservoir dengan kapasitas penyimpanan dan permeabilitas. Contohnya adalah lapangan amal di libya.
Tipe 2
Pada tipe 2 Reservoir, Batuan telah memiliki permeabilitas yang sangat baik. Rekahan pada Reservoir dapat menambah aliran yang cukup tinggi seperti lapangan kirkuk di Iraq.
Tipe 3
Pada tipe 3 Rekahan reservoir alami, Permeabilitas batuan dapat diabaikan dan tidak semuanya mengandung hydrocarbon.
Tipe 4
Pada tipe Reservoir ke 4 ini, Rekahan di isi oleh mineral Rekahan jenis ini cenderung membentuk hambatan migrasi dan partisi cairan ke blok-blok relatif kecil.
Indikator Rekahan Alami
            Stearns dan Friedman meninjau beberapa peran dari rekahan di dalam eksplorasi dan eksploitasi rekahan reservoir alami. Rekahan dapat menngubah batuan porositas atau permeabilitas ataupun keduanya. Jika rekahan dan vugs dapat terhubung secara penuh dengan mineral sekunder, maka dapat membatasi aliran.
               kemampuan untuk memperkirakan kepadatan patahan dan distribusi porositas sangat penting untuk evaluasi reservoir .
Stearns dan Friedman, Aguilera, Saidi, dan Nelson mendeteksi dan meninjau rekahan reservoir alami menggunakan pendekatan beberapa metode, yaitu:
a. .Kehilangan sirkulasi aliran dan peningkatan penetrasi selama drilling yang mengideintifikasi rekahan, formasi cavernous yang meyakinkan.
b.  Rekahan dan solusi saluran inti memberikan informasi pada sifat reservoir.
c. Alat Pengebor yang dirancang untuk merespon secara berbeda terhadap berbagai     sumur, Karakteristik, seperti litologi, porositas, dan cairan.
 d.Subjek tekanan terhadap penumpukan dan tes aliran akan mengalami penerimaan dan perhatian dalam literatur minyak bumi.
       e.Rekahan vertikal alami dalam lubang bor akan menyimpang dan dapat diidentifikasi sebagai fitur amlitudotinggiyang melintasi lapisan lainnya.
      f. Sistem  direk dan indirek lubang bawah, termasuk downhole fotografi dan televisi kamera, digunakan untuk mendeteksi rekahan dan saluran wajah lubang bor.
  
Indikasi lain adanya rekahan alami di dalam reservoir adalah:
a. Sejarah lokal terjadinya rekahan alami
b. Kurangnya presisi data seismik.
c. Perhitungan berdasarkan observasi yang dilakukan pada outcrops.
d.Tes tekanan yangtidak sesuai dengan nilai porositas dan permeabilitas yang diperoleh berdasarkan analisa inti dan well loging.
 
 
 
Identifikasi Rekahan secara Visual
         Nelson mengidentifikasi berdasarkan konsistensi empat terminologi di dalam mendeskripsikan retakan didalam batuan.
a. Rekahan pelepasan batuan
b. Celah, rekahan terbuka
c. Lipatan,  satu atau sekelompok patahan paralel yang tidak dimiliki dan terdeteksi.
d.Patahan, diketahui dengan mendeteksi perpindahan rekahan
Menentukan Porositas Rekahan
               Porositas rekahan memiliki kisaran nilai antara 0,1-5 persen, tergantung pada tingkat solusi saluran.
Area Rekahan
Area rekahan biasanya terdapat bentuk dan relatif dimensi rekahan dan pengaruh mekanikal massa batuan.Rekahan biasanya diasumsikan sebagai sirkulasi dengan jarak konstan atau bentuk paralel,penggunaan persegi panjang atau square sebagai asumsi sederhana.Area rekahan terrgantung perbesaran rekahan.Mereka terdapat dalam tiga kasus :
·         Rekahan yang lateralnya luas
·         Rekahan pada rekahan lainnya
·         Rekahan yang berakhir pada batuan utuh
Tiga dimensi geometri rekahan yang dapat direpresentasikan:
·         Three principal plane
·         Two principal plane
·         One series of paralel plane


Kapasitas Penyimpanan Rekahan
Proses pengisian ini sangat mengurangi porositas rekahan kurang dari lima persen. Karena hanya konduktivitas rekahan yang diperlukan dalam perhitungan aliran. Keseluruhan kapasitas penyimpanan rekahan yang menunjukkan berapa banyak cairan yang disimpan dalam rekahan khususnya reservoir  yang terbaik diperkirakan dari tes tekanan buildup.
Konduktivitas Rekahan
·         Konduktivitas Finite
·         Konduktivitas Infinite

·         Uniform flux



SSumber : Tiab,Djebbar dan Erle C.Donaldson.2004. Petrophysic Second Edition.  Gulf Proffesional Publishing : USA.

0 komentar:

Posting Komentar